1. REAKSI ASAM BASA ORGANIK
·
Menurut
archenius
Asam ialah
senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+.
Basa ialah
senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Contoh:
1) HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
2) NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
·
Menurut Browsted-Lowry
Asam ialah
proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.
Contoh:
1) HAc(aq) + H2O(l) ↔ H3O+(aq)
+ Ac-(aq)
asam-1
basa-2 asam-2
basa-1
HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa
konjugasi.
H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
2) H2O(l) + NH3(aq)
↔ NH4+(aq) + OH-(aq)
asam-1
basa-2 asam-2
basa-1
REAKSI ASAM ORGANIK
Definisi dari asam sebagai “substansi
yang memberi ion (proton) ke yang lain”. Dapat dilihat bagaimana mudahnya asam
melepas ion hidrogen ke molekul air saat mereka larut dalam air. Asam pada
larutan memiliki kesetimbangan sebagai berikut:
Sebuah atom hidroksinium dibentuk
bersama-sama dengan anion (ion negative) dari asam. Persamaan ini kadang-kadang
disederhanakan dengan menghilangkan air untuk menekankan ionisasi dari asam.
Maksud dari asam organik merupakan
asam lemah adalah karena ionisasi sangat tidak lengkap. Pada suatu waktu
sebagian besar dari asam berada di larutan sebagai molekul yang tidak
terionisasi. Sebagai contoh pada kasus asam etanoik, larutan mengandung 99%
molekul asam etanoik dan hanya 1 persen yang benar benar terionisasi. Posisi
dari kesetimbangan menjadi bergeser ke arah kiri.
Contoh asam organic yaitu:
Asam asetat yang memiliki rumus kimia
CH3COOH.
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka
adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma
dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH,
atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat
glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku
16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam
karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam
air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion
H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi
kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi
polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat,
maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat
digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga
sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam
asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari
hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber
hayati.
·
REAKSI BASA ORGANIK
Basa organik
dicirikan dengan adanya atom dengan pasanganelektron bebas yang dapat
mengikat proton. Senyawa-senyawa yangmengandung atom nitrogen adalah
salah satu contoh basa organik,tetapi senyawa yang mengandung oksigen dapat
pula bertindaksebagai basa ketika direaksikan dengan asam yang cukup kuat.
Perludicatat bahwa senyawa yang mengandung atom oksigen dapatbertindak sebagai
asam maupun basa, tergantung lingkungannya. Misalnya aseton dan metil
alkohol dapat bertindak sebagai asamketika menyumbangkan proton, tetapi sebagai
basa ketika atom oksigennya menerima proton.
Contoh basa organic yaitu:
Amonia yang memiliki rumus kimia NH3
Amonia dalam larutan berada dalam
kesetimbangan seperti berikut.
Sebuah ion amonium dibentuk bersama
dengan ion hidroksida. Karena amonia merupakan basa lemah, keadaan ion tidak
lama dan kembali lagi ke keadaan semula. Kesetimbangan bergeser ke arah kiri.
Amonia bereaksi sebagai basa karena
adanya pasangan bebas yang aktif dari nitrogen, Nitrogen lebih elektronegatif
dari hidrogen sehingga menarik ikatan elekton pada molekul amonia kearahnya.
Atau dengan kata lain dengan adanya pasangan bebas terjadi muatan negatif
sekitar atom nitrogen. Kombinasi dari negatifitas ekstra tersebut dan daya
tarik pasangan bebas, menarik hidrogen dari air.
2. REAKSI OKSIDATIF HIDROKARBON
Reaksi
pembakaran dengan defines yang paling sederhana adalah reaksi dari unsur maupun
senyawa dengan oksigen. Reaksi pembakaran ini ditunjukkan dalam pada persamaan
dibawah ini :
C7H16 + 11 O2
→ 7 CO2 + 8 H2O
Reaksi diatas
juga mengindikasikan adanya gas oksigen. Reaksi pembakaran sering juga disebut
dengan reaksi oksidasi, dan akan kita bahas secara terpisah.
A.
Reaksi Oksidasi Alkana
Alkana sukar dioksidasi oleh
oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO4, tetapi mudah
dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang cepat dengan
oksingen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau
combustion
Hasil oksidasi sempurna dari alkana
adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air. Sebelum terbentuknya produk akhir
oksidasi berupa CO2 dan H2 O, terlebih dahulu terbentuk
alkohol, aldehid dan karboksilat.
Alkana terbakar dalam keadaan oksigen
berlebihan dan reaksi ini menghasilkan sejumlah kalor (eksoterm)
CH4 + 2O2 → CO2
+ 2H2 + 212,8 kkal/mol
C4H10 + 2O2
→ CO2 + H2O + 688,0 kkal/mol
Reaksi pembakaran ini merupakan dasar
penggunaan hidrokarbon sebagai penghasil kalor (gas alam dan minyak pemanas)
dan tenaga (bensin), jika oksigen tidak mencukupi untuk berlangsungnya reaksi
yang sempurna, maka pembakaran tidak sempurna terjadi. Dalam hal ini, karbon
pada hidrokarbon teroksidasi hanya sampai pada tingkat karbon monoksida atau
bahkan hanya sampai karbon saja.
2CH4 + 3O2 →
2CO + 4H2O
CH4 + O2 → C +
2H2O
Penumpukan karbon monoksida pada
knalpot dan karbon pada piston mesin kendaraan bermotor adalah contoh dampak
dari pembakaran yang tidak sempurna. Reaksi pembakaran tak sempurna
kadang-kadang dilakukan, misalnya dalam pembuatan carbon black, misalnya jelaga
untuk pewarna pada tinta.
B.
Reaksi Oksidasi Alkena
Seperti halnya
alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika dibakar di udara terbuka,
alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal itu terjadi karena
alkena mempunyai kadar karbon lebih tinggi daripada alkana, sehingga
pembakarannya menuntut lebih banyak oksigen. Pembakaran sempurna alkena
menghasilkan gas CO2 dan uap air.
C.
Reaksi Oksidasi Alkuna
Alkuna
dapat mengalami pembakaran (oksidasi)
Pembakaran
etuna (asetilen) digunakan untuk las. Suhu yang sangat tinggi dari pembakaran
etuna dengan oksigen murni dapat melelehkan logam dan dapat digunakan untuk
mengelas logam. Seperti hidrokarbon lainnya, produk dari reaksi ini adalah
karbon dioksida dan air. Persamaan untuk reaksi ini adalah:
2C2H2(g)
+5O2(g) –> 4CO2(g) +2H2O(g)